Selasa, 08 Juni 2010

Veer Zaara


veer-zaara, cinta yang melintasi batas dan waktu Kisah cinta abadi tak hanya milik pasangan Rama-Shinta, Laila-Majenun, Romeo-Juliet atau bahkan Bonnie-Clyde. Setidaknya satu lagi muncul dari film ini: pasangan Veer-Zaara. �Veer-Zaara� disutradarai Yash Chopra, sutradara senior Bollywood yang terakhir kali membesut �Dil To Pagal hai� tujuh tahun yang lalu. Sebuah film romantis berlatar belakang konflik India-Pakistan, yang sukses membius penonton dengan obsesi cinta namun sarat dengan idealisme dan pesan humanisme: kasih sayang antar manusia lintas batas, kesetaraan perempuan, dan perjodohan atas dasar politik dan harta yang harus diakhiri. Film ini bercerita tentang Veer Pratap Singh (Shahrukh Khan), komandan squadron pesawat Indian Air Force, yang jatuh cinta pada Zaara Hayaat Khan (Preity Zinta), putri seorang politikus Pakistan. Zaara yang manis dan cerdas itu telah bertunangan dengan seorang laki-laki pilihan orang tuanya, Raza (Manoj Bajpai). Sebelum mereka menikah, Zaara pergi ke India untuk memenuhi permintaan terakhir pengasuhnya waktu kecil yang berasal dari sana, yaitu untuk menghanyutkan abunya ke Sungai Gangga. Ketika bis yang ditumpanginya mengalami kecelakaan, Zaara diselamatkan oleh Veer, dan mereka jatuh cinta. Veer lalu mengajak Zaara mengunjungi orangtua angkatnya (diperankan oleh the famous old couple Amitabh Bachchan dan Hema Malini) di Punjab, yang juga langsung menyukai Zaara. Tetapi sebelum Veer sempat mengungkapkan perasaaannya, Zaara dijemput oleh Raza yang terbang dari Lahore khusus untuk mencarinya. Terpisah jarak, Zaara dan Veer tetap tidak bisa melupakan satu sama lain. Pembantu Zaara (Divya Dutta) berusaha menyatukan cinta mereka berdua dengan menghubungi sang kekasih di India. Akhirnya Veer keluar dari pekerjaannya dan pergi ke Lahore. Untung tak dapat diraih, walaupun ia sempat bertemu Zaara, gadis pujaannya tetap menikah dengan Raza dan ia ditangkap atas tuduhan spionase. Duapuluh dua tahun kemudian, seorang pengacara junior Pakistan bernama Saamiya Siddiqui (Rani Mukherjee) berusaha menolong Veer yang sekian lama mendekam di penjara dan tak pernah berbicara dengan siapapun. Ketika akhirnya Veer mau berbicara, ia menceritakan seluruh kisahnya kepada Saamiya, yang kemudian berusaha memperjuangkan qaidi (tahanan) nomor 786 ini, baik untuk kebebasannya di sidang pengadilan maupun untuk menemukan kembali cintanya yang hilang. Berakhir dengan sebuah happy ending yang dramatis khas film India, memanjakan penonton eskapis yang ingin melarikan diri dari pahitnya realita hidup, �Veer-Zaara� ditunjang dialog yang prima garapan Aditya Chopra, putra Yash yang juga sukses menyutradarai �Dilwale Dulhaniya Le Jayenge� dan �Mohabbatein�. Dialog di pengadilan antara Saamiya dengan lawannya (Anupham Kher) adalah salah satu contoh terbaik untuk itu.